R A W A P A D A

Saling berbagi dan merawat kehidupan

Jujur

Dimuat dalam sebuah buku Renungan Harian Spirit Next Edisi Juli 2011

Bacaan : Lukas 16: 1-9 “ Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur

Immanuel Kristo menulis : “ Dunia kita adalah dunia kompetisi. Setiap orang dipaksa mengikuti kompetisi itu. Siap ataupun tidak. Yang dapat kita lakukan adalah kerja cerdas, walaupun kita bukanlah orang yang berada di nomor 1 (satu), namun dengan kerja cerdas kita akan menjadi pribadi yang kreatif, produktif & berbahagia. Ada yang ingin saya tambahkan dalam catatan beliau yakni, disaat orang harus berpacu untuk bersaing mendapatkan kedudukan, harta, atau memperjuangkan sesuatu untuk kepentingan sendiri, kejujuran sering kali ditempatkan diurutan paling belakang.

Seseorang staff ditempat saya bekerja terpaksa berurusan dengan polisi. Ia divonis 1,5 tahun kurungan penjara beserta denda yang besar.Ia memakai uang premi nasabah dengan memalsukan dokumen dan tandatangan. Perbuatannya itu ia lakukan sejak tahun 2007 silam. Padahal, usianya terbilang masih muda, ia kerja sangat bagus, rajin dan mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Semua rekan kerja sekantor tidak menyangka sama sekali atas perbuatannya itu. Mengapa seseorang cenderung untuk tidak jujur dalam banyak hal?

Ada banyak faktor yang melatar-belakanginya. Karena faktor ekonomi alias urusan perut. Faktor pendidikan, lingkungan dll. Sewaktu saya membaca perumpamaan bendahara yang tidak jujur, betapa dasyatnya Alkitab kita ini. Ia terbukti. Ketika Yesus menasehati murid-muridNya, untuk memberikan uang atau harta kepada mereka yang membutuhkan sebanyak-banyaknya, sehingga mereka akan mendapatkan penghargaan Allah dan disambut untuk hidup didalam rumahNya (ayat 9). Yesus sudah memberikan “warning” kepada umat untuk berlaku jujur. JUJUR !

Karena itu, anak-anak Terang seharusnya tidak mengikatkan hatinya pada harta duniawi. Ingatlah, Yesus dengan tegas berkata : “ uang adalah akar dari segala kejahatan”. Apapun situasi hidup kita yang sarat dengan kompetisi untuk bertahan hidup. Apapun aktifitas kita sebagai pekerja, buruh, pengusaha, mahasiwa, atau bahkan penganggur,  kejujuran harus selalu diikutsertakan. Karena konon, orang yang jujur betapapun miskinnya ia, adalah raja karena kejujurannya. Semakin anda jujur dan tulus, semakin besar kemungkinan bagi anda untuk diterima orang lain.

Pambudi Nugroho – 20 Maret 2011

Tinggalkan komentar